Kita jangan mudah memploitisir ayat, hadis, apalagi argumentatif dari orang-orang yang memang sebenarnya belum mampu berpikiran terbuka dan universal. Orang-orang seperti ini mungkin sedikit banyak terpengaruh oleh adanya pengaburan makna antara ghaib yang rasionalis dengan ajaran kebatinan yang non rasional seperti Theosophie, Yoga, Tantrisme maupun hal-hal lain seperti yang ada pada ajaran kitab Gatoloco dan Darmagandul [2]. Sesuai kajian ilmu pengetahuan alam modern bahwa semua benda terdiri dari atom ataupun sekelompok atom, bahkan tubuh manusia sendiripun terdiri dari atom juga. Memang atom-atom itu berbeda-beda (kurang lebih seratus macam) tetapi setiap atom mempunyai inti atom yang disebut nukleus yang dikelilingi oleh butiran-butiran kecil bernama elektron. Setiap bagian dari atom berisi sejumlah kecil listrik, inti atom bermuatan listrik positip sedangkan elektron bermuatan listrik negatip. Melalui suatu metode pelatihan tertentu, manusia dapat mengembangkan listrik yang ada pada dirinya sehingga mampu mendaya-gunakan listrik tersebut sesuai yang dikehendakinya.
Kita sering menyaksikan ada orang yang bisa menghidupkan lampu pijar dengan tangannya, bagaimana pula misalnya seorang Romi Rafael atau Deddy Corbudzier dapat memberi sugesti pada seseorang untuk mengikuti perintah yang mereka berikan melalui kekuatan pikiran (hipnotisme dan magnetisme), lalu kesaksian beberapa orang yang bisa melakukan levitasi (melayang diatas tanah), proyeksi astral (merogo sukmo) sampai pada melakukan suatu proses penyembuhan jarak jauh dengan kekuatan tenaga dalamnya, ini bukan sebuah khayalan semata namun memang terjadi dihadapan kita; adalah sangat tidak bijaksana apabila kita berusaha menutup mata dengan berbagai fenomena tersebut dan memberi vonis perbuatan tersebut sebagai ulah Jin atau hal yang sesat.
Mempelajari hal yang bersifat ghaib rasionalis semacam ini, pada prinsipnya tidak berkaitan dengan doktrin agama atau kepercayaan manapun, dia bisa dipelajari secara universal. Entah kepercayaannya Kristen, Budha, Kejawen, Komunis ataupun Islam. Jika ada satu pergu- ruan atau organisasi yang mengga-bungkan doa-doa atau amalan tertentu dalam proses pembela-jarannya maka menurut saya hanya seba- gai metode dakwah dari sang guru agar para muridnya mau menjalankan perintah agama dan menggunakan ilmu tersebut pada jalan kebenaran. Ilmu (apapun disiplinnya) adalah ibarat pisau, bisa dipergunakan untuk berbuat kebatilan dan bisa juga dipergunakan untuk hal yang baik, ilmu dan pisau hanyalah alat, kemana alat ini akan difungsikan dikembalikan lagi pada diri simanusianya sebagai subyek yang menggunakan. Kitab suci al-Qur’an sama sekali tidak memberikan batasan kepada manusia untuk berpikir (belajar), selama pemikiran itu tidak menimbulkan ketergelinciran masyarakat pada suatu perbuatan yang batil maka al-Qur’an membuka diri terhadap fitrah kemanusiawian tersebut.
Kami akan menunjukkan kepada mereka tanda-tanda Kami disekitar alam semesta termasuk pada diri mereka sendiri, sehingga terbuktilah bagi mereka kebenaran itu – Qs. 41 Fushilat : 53 Surah al-Israa 17 ayat 85 yang disebut-sebut sejumlah orang sebagai dasar larangan Allah untuk manusia mempelajari hal yang ghaib. Sebenarnya tidak sesuai dengan maksud ayat itu sendiri yang berbicara tentang ruh.; Malah pada ayat tersebut didapati suatu pernyataan Allah sendiri betapapun sedikitnya pengeta-huan yang ada pada manusia tentang ruh, namun Allah tetap membuka rahasianya dalam kadar yang tertentu. Dan mereka akan bertanya kepadamu tentang ruh. Jawablah : ‘Ruh itu masalah Tuhanku; dan kamu tidak diberi ilmu mengenainya kecuali sedikit saja’ – Qs. 17 al-Israa : 85
Penafsiran yang sama juga terhadap surah al-an’aam 6 ayat 59 yang menyatakan bahwa kunci semua hal ghaib mutlak berada ditangan Allah.; Ayat tersebut memiliki keterkaitan yang erat dengan ayat-ayat sebelum- nya yang menceritakan perihal rahmat yang akan diterima oleh orang- orang yang mempercayai kenabian Muhammad dan perihal azab bagi mereka yang mengingkarinya. Katakanlah : ‘Kalau ada pada diriku apa yang sangat kamu harapkan kedatangannya, niscaya berlakulah urusan antara aku dan kamu [3], namun Allah lebih tahu terhadap orang-orang yang zhalim; Disisi-Nyalah kunci-kunci hal yang ghaib, tidak akan mengetahuinya kecuali Dia, dan Dia mengetahui apa yang ada di darat dan di laut. – Qs. 6 al-an’aam : 58-59
Tidak ada larangan bagi manusia untuk mempelajari ilmu telepati yang memungkinkan terjadinya kontak pikiran jarak jauh, sebab telepati terjadi akibat adanya proses getaran listrik yang terjadi dibagian dalam otak yang keluar dan meluncur dari pikiran seseorang kepada otak orang lainnya. Dia dapat bergerak cepat merambat diudara ataupun sebaliknya menjadi lambat dan mungkin akan tetap tinggal diudara tanpa pernah sampai kepada obyek tujuannya. Berlatih konsentrasi adalah kunci utama dari kekuatan gelom-bang pikiran manusia agar bisa menjalin komuni-kasi dengan obyeknya.
Karena itulah didalam Islam, Sholat harus dilakukan dengan konsen- trasi ataupun pemusatan pikiran sebagai upaya menjalin komunikasi dengan Allah sang Pencipta. Semakin bagus tingkat konsentrasi yang dari kekuatan gelom-bang pikiran manusia agar bisa menjalin komuni-kasi dengan obyeknya.
Karena itulah didalam Islam, Sholat harus dilakukan dengan konsen- trasi ataupun pemusatan pikiran sebagai upaya menjalin komunikasi dengan Allah sang Pencipta. Semakin bagus tingkat konsentrasi yang dari kekuatan gelom-bang pikiran manusia agar bisa menjalin komuni-kasi dengan obyeknya.
Karena itulah didalam Islam, Sholat harus dilakukan dengan konsen- trasi ataupun pemusatan pikiran sebagai upaya menjalin komunikasi dengan Allah sang Pencipta. Semakin bagus tingkat konsentrasi yang dari kekuatan gelom-bang pikiran manusia agar bisa menjalin komuni-kasi dengan obyeknya.
Karena itulah didalam Islam, Sholat harus dilakukan dengan konsen- trasi ataupun pemusatan pikiran sebagai upaya menjalin komunikasi dengan Allah sang Pencipta. Semakin bagus tingkat konsentrasi yang dari kekuatan gelom-bang pikiran manusia agar bisa menjalin komuni-kasi dengan obyeknya.
Karena itulah didalam Islam, Sholat harus dilakukan dengan konsen- trasi ataupun pemusatan pikiran sebagai upaya menjalin komunikasi dengan Allah sang Pencipta. Semakin bagus tingkat konsentrasi yang dilakukan maka akan semakin cepat pula terja-dinya komu-nikasi dua arah antara seorang muslim dengan Tuhan-nya. Luruskan mukamu di setiap sholat; dan sembahlah Allah dengan mengikhlaskan keta’atanmu kepada- Nya - Qs. 7 al-a’raaf 29.
Dengan demikian, melalui ilmu telepati juga kita bisa menjawab kena-pa banyak orang yang dalam sholatnya selalu berdoa namun sedikit sekali doanya tersebut yang diterima oleh Allah. Kita tidak sungguh- sungguh berkonsentrasi mengalirkan pikiran kepada-Nya, dalam sholat kita bahkan masih terikat dengan lingkungan, ingat sendal yang hilang, pekerjaan menumpuk dan sebagainya; semua ini menimbulkan banyak- nya getaran yang menuju dirinya sendiri dan menghalangi keluarnya getaran pikiran yang seharusnya terpancar keluar menuju Allah. Jikapun ada yang masih bisa menerobos keluar maka gelombangnya sudah lebih lemah dan tidak memungkinkan sampai pada tujuan.; analogi telepon seluler merupakan permisalan yang sangat mudah untuk dijabarkan dalam hal ini, dimana agar bisa terjadi hubungan komu-nikasi dua arah maka baik sipenelepon maupun sipenerima harus berada dalam coverage area dimana sinyal-sinyal yang diberikan bisa saling menangkap. Satu saja dari keduanya memiliki panca-ran lemah maka hubungan komunikasi bisa dipastikan tidak dapat berjalan lancar.
Mempelajari tenaga dalampun demikian, tidak jauh berbeda deng- an belajar telepati. Hanya bedanya kalau telepati meng-gunakan kekuatan konsentrasi pikiran sedangkan tenaga dalam memanfaatkan kesem- purnaan latihan pernapasan sehingga listrik yang ada didalam tubuh me- ngembang dan menghasilkan kekua-tan yang luar biasa. Dengan melatih pernapasan yang teratur maka atom-atom tubuh akan dapat berfungsi sebagai sinar X sehingga bisa menyembuhkan penyakit tertentu dan bisa juga membuat sipelaku dapat melihat tembus tanpa dihalangi oleh tembok pemisah (kasyaf). Albert Einstein membuktikan secara mate- matik bahwa semua dialam semesta ini terbentuk dari energi dengan persamaannya yang terkenal E=MC², yang menyatakan bahwa semua benda, dari sebuah atom sampai seekor gajah, terbentuk dari energi. Bahkan stress, penyakit dan trauma emosional merupakan bentuk atau pola dari energi [4].
Pada tahun 1930-an, seorang ilmuwan Rusia bernama Semyon Davidich Kirlian bersama istri-nya Valentina Kirlian berha-sil menangkap Dengan demikian, perihaldaan listrik, energi atau biasa juga disebutorang dengan aura dan prana didalam diri
manusia sudah bukan hal yang tidak masukakal lagi. Mungkin pada masa yang akan
datang setelah peradaban manusia semakintinggi seiring dengan perkembangan tekno
logi yang lebih maju dan semakin dapatmembuka sisi ilmiah ilmu ghaib dari hal
yang sebelumnya selalu bercampur dengan mitos dan campur tangan makhluk halus,
ilmu-ilmu ghaib bisa saja dimasukkan dalam kurikulum pelajaran sekolah sebagai suatu
ilmu yang berguna bagi kemaslahatan manusia. Dan melihatlah orang-orang yang diberi ilmu itu bahwa yang ditu kepadamu dari Tuhanmu adalah hal-hal yang benar (logis) serta memberi
petu-njuk kepada tuntunan yang Maha Kuasa dan Maha Terpuji. Saba’ : 6 Dan akan kamu ketahui kenyataan kabarnya sesudah waktu 38 Shad : 88 Dalam satu perdiskusian agama disalah satu mailing list, pernah ada yang menanyakan kepada saya akan persamaan dari mempelajari ilmu ilmu ghaib dengan mempelajari ilmu sihir, lebih jauh lagi mereka memper tanyakan alasan kenapa bila memang kita diperbolehkan belajar hal yang ghaib tidak ada ketentuan yang jelas dari al-Qur’an maupun Sunnah Nabi- Nya; sehingga mereka masih meragu untuk mempelajarinya. Sebenarnya kita bisa mengembalikan penafsiran ayat-ayat al-Qur’an dan hadis-hadis Nabi mengenai kewajiban manusia didalam menuntut ilmu secara luas dan universal. Sebelum kita jawab adakah persamaan antara mempelajariilmu-ilmu ghaib seperti telepati, hipnotis, proyeksi astral atau tenag dalam dengan mempelajari ilmu sihir, terlebih dahulu perlu dipahami apa itu sihir.Sihir berasal dari kata as-Sahar, artinya pertemuan akhir malam dengan awal siang, jadi ada pergeseran dua situasi yaitu gelap dan terang namun suasana masih samar, dikata-kan gelap sudah ada sinar dikatakanterang masih gelap sehingga sihir dimaksudkan sebagai sebuah perbua- tan yang tidak jelas benar salahnya. Lebih jauh, seorang ulama bernama Ibnu Qudamah menyimpulkan sihir sebagai bundelan (buhul), mantera- mantera dan ucapan yang diucapkan atau ditulis atau mengerjakan sesuatu yang menimbulkan pengaruh pada badan, hati atau akal orang yang terkena sihir tanpa menyentuhnya [6] Namun al-Qur’an sendiri memberikan gambaran mengenai sihir sebagai berikut :
• Identik dengan perbuatan setan dan dapat membuat seseorang bercerai (Surah 2 al-Baqarah : 102)
• Bisa membuat mata manusia membayangkan sesuatu yang hakekatnya tidak ada, seperti pertempuran NabiMusa dengan para tukang sihir Fir’aun (Surah 20 Thaha : 66 dan Surah. 7 al- A’raaf : 116)
• Bisa berupa kata2 yang memukau atau memikat (Surah 10 Yunus : 2)
• Bisa berupa sesuatu yang menakjubkan (Surah 15 al-Hijr : 15)
• Ejekan terhadap kebenaran (Surah 37 as-Shaffat : 15 dan Surah 46 al- Ahqaaf : 7)
• Ejekan terhadap mukjizat (Surah 54 al-Qamar : 2)
• Bisa dilakukan dengan meniup-niup tali simpulan, semacamsantet, guna-guna dan sebagainya (Surah 113 al-Falaq : 4)Dengan demikian, berdasarkan kriteria al-Qur’an diatas bisa kita tarik kesimpulan bahwa sihir ternyata bisa juga mencakup pidato atau ceramah memukau yang digunakan untuk menggaet massa, sihir bisa pula berupa pertunjukan hasil kemajuan teknologi modern . Dengan Pengertian dan pendapat - pendapat di atas maka kesimpulan ada pada diri semua pembaca, mana keyakinan andayang lebih kuat yakini dan lakukan semua konsekuensi yang ada.!! Salam Sukses selalu ..( di kutip dari buku karangan Ki AbdulJabar ."kulvitasi insun sejati").
Bolehkah Mempelajari Ilmu Ghoib Bag.2 ??.
Selasa, 16 Oktober 2012
Diposting oleh
SEBUAH INSPIRASI
di
07.31